Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret bekerjasama dengan Dewan Koperasi Indonesia (DEKOPIN) Pusat, Selasa 17 Nopember 2015 menyelenggarakan Workshop Nasional dengan mengangkat tema “Penajaman Konsep Tentang Pola dan Strategi Pemasaran Produk Unggulan Koperasi Berbasis Pangan”. Hadir sebagai narasumber dalam workshop ini adalah :
- Muhammad Faqih Asyikin, ST (Anggota Pimpinan paripurna Dekopin dan Manajer Bisnis Koperasi Mitra Malabar Jawa Barat). Judul materi “Dukungan Gerakan Koperasi dalam Pemasaran Produk Unggulan Koperasi Berbasis Pangan”.
- Dr. Ir. Endang Siti Rahayu, MS (Guru Besar Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret). Judul materi “Tinjauan Teoritis Pola dan Strategi Pemasaran Produk Unggulan Koperasi Berbasis Pangan”.
- Miftahuddin, SE (Wakil Ketua KSU Carica Wonosobo). Judul materi “Strategi Pemasaran Produk Unggulan Koperasi Berbasis Pangan (pengalaman KSU Carica Wonosobo)”.
Workshop yang diselenggarakan di Loji Hotel Solo dihadiri peserta dari Dinas Koperasi Kabupaten se-Solo Raya, lembaga koperasi pegawai, koperasi mahasiswa dan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam pemaparannya Muhammad Faqih Asikin mengungkapkan bahwa koperasi semestinya menjadi bagian dari penjaga budaya lokal, pelestari lingkungan, penyedia komoditas pangan yang sesuai dengan kapasitas alamnya dan berkonstribusi langsung bagi anggotanya dan berfungsi sebagai agen penjualan (menjualkan produk anggotanya). Dengan demikian koperasi memilki posisi tawar dan mampu mensejahterakan anggotanya.
Sedangkan Miftahuddin dari KSU Carica Wonosobo berbagi pengalaman dengan peserta mengenai tata kelola koperasi Carica yang berada di Wonosobo. Lebih jauh Miftahuddin memaparkan pengalaman berkaitan dengan keuntungan dan manfaat penerapan OVOP (one village one product) atau pendekatan satu desa satu produk carica Dieng antara lain : keberadaannya menguntungkan bagi petani dan UKM, meningkatkan pertumbuhan UKM carica dari jumlah 13 meningkat menjadi 128 UKM, pemasaran carica semakin luas di tingkat nasional, meningkatkan perhatian pemerintah dan perbankan nasional serta menumbuhkan apresiasi di tingkat nasional dan internasional. Sedangkan sebelum penerapan OVOP perkembangan usaha carica cenderung stagnan, produksi terbatas, petani belum tertarik mengembangkan usaha carica, jumlah UKM masih terbatas dan perhatian pemerintah dan perbankan masih minim.